EDUKASI PENCEGAHAN SINDROM KORONER AKUT (SKA) PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN GUNUNG SARIAK
Abstract
Sindrom Koroner Akut merupakan penyebab utama kematian tertinggi di dunia. Sumatera
Barat merupakan provinsi dengan prevalensi penyakit jantung tertinggi ke-4 di Indonesia.
Kelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Dimana
di wilayah kerja ini terdiri dari 17 desa yang salah satunya terdapat penderita Sindrom
Koroner Akut (SKA). Kelurahan gunung sariak memiliki jumlah penderita Sindrom
Koroner Akut (SKA) terbanyak terlihat dari jumlah kunjungannya yaitu 89 orang.
Peningkatan kasus pada Sindrom Koroner Akut kondisi yang disebabkan oleh penurunan
aliran darah pada miokardium yang diakibatkan proses aterosklerosis pada pembuluh darah
koroner. Faktor yang terkait dengan resiko Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah umur,
jenis kelamin, keturunan, dan faktor yang dapat dimodifikasi seperti merokok, hipertensi,
diabetes mellitus, dislipidemia, obesitas dan pengetahuan rendah tentang pencegahan
Sindrom Koroner Akut (SKA). Tujuan dari kegiatan pengabmas ini adalah Peningkatan
pengetahuan tentang pencegahan Sindrom Koroner Akut (SKA) untuk meningkatkan
kesehatan dan menurunkan faktor risiko sehingga mencegah keadaan yang lebih parah.
Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan pada
masyarakat yang menderita Sindrom Koroner Akut (SKA) di kelurahan Gunung Sariak.
Waktu pelaksanaan edukasi hanya 1 hari di bulan Desember 2022. Hasil dari pengabmas
ini diperoleh dari 16 penderita Sindrom Koroner Akut (SKA) terdapat hampir semua
mengerti dan mengetahui cara pencegahan dan Penangaann Sindrom Koroner Akut (SKA)
yaitu 16 orang (80%). Berdasarkan hasil kegiatan tersebut yang telah dilakukan, ternyata
Sindrom Koroner Akut (SKA sangatlah penting dalam melaksanakan pencegahan primer
untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan faktor risiko, pencegahan sekunder untuk
menangani gejala dengan cepat secara optimal sehingga mencegah keadaan yang lebih
parah dan rehospitalisasi, serta pencegahan tersier untuk mempertahankan kesehatan
secara optimal melalui dukungan dan kekuatan yang ada pada diri penderita. Disarankan
hasil dari kegiatan ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Belimbing dan
dapat dilaksanakan ke sasaran masyarakat dalam memberikan pendidikan kesehatan dalam
upaya pencegahan dengan baik dan menimbulkan budaya dalam kebiasaan hidup sehat
dalam menerapkan upaya pencegahan sindrom coroner akut.
Kata kunci: Edukasi Pencegahan, Sindrom Koroner Akut (SKA)
Full Text:
PDFReferences
Asikin, M., Nuralamsyah, M. &
Susaldi. (2016). Keperawatan
Medikal Bedah Sistem Kardio
Vaskular, Jakarta, Erlangga.
Ghani, L., Susilawati, D.M. &
Novriani, H. (2016). Faktor Risiko
Dominan Penyakit Jantung Koroner
di Indonesia, Buletin Penelitian
Kesehatan; Vol.44 (3): 153-64.
Harris, M.A. (2006).
Susilo, C. (2015). Identifikasi Faktor
Usia, Jenis Kelamin dengan Luas
Infark Miokard Pada Penyakit
Jantung Koroner (PJK) di Ruang
ICCU RSD DR. Soebandi Jember,
The Indonesian Journal Of Health
Science; Vol.6(1): 1-7.
Sutandi, A. 2012. Self Management
Education (DMSE) sebagai Metode
Alternatif dalam Perawatan
Mandiri Pasien Diabetes Melitus di
dalam Keluarga. Widya:
(323),54-59.
Torry, S.R.V., Panda, A.L. &
Ongkowijaya, J. (2014). Gambaran
Faktor Risiko Penderita Sindrom
Koroner Akut, Jurnal E-Clinic; Vol.2
(1): 1-8
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jas.v5i2.2148
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Publish by Stikes Syedza Saintika Padang
Contact Person:
Ns. Honesty Diana Morika, M.Kep
Editor In Chief
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
STIKes SYEDZA Saintika Padang
Phone : 082384992512
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Barat
Email: [email protected]
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.