BERAT BADAN AKSEPTOR KB HORMONAL DENGAN AKSEPTOR KB NON HORMONAL
Abstract
Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang menggunakan hormon, progesterone sampai kombinasi estrogen. Kontrasepsi non hormonal adalah kontrasepsi yang tidak mengandung hormon. Kontrasepsi hormonal memiliki faktor resiko lebih besar dibandingkan akseptor non hormonal, selain itu jangka waktu penggunaan kontrasepsi juga mempengaruhi besarnya resiko terjadinya obesitas. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan berat badan akseptor KB hormonal dengan akseptor KB non hormonal. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriftif komparatif dengan desain case control yang dilaksanakan di Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh pada Juli 2016. Populasi akseptor KB yang berkunjung di Puskesmas Desa Gedang berjumlah 648 orang, dengan jumlah sampel KB non hormonal sebanyak 65 orang dan KB hormonal dengan teknik sampel simple random dengan jumlah 65 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data di olah secara komputerisasi dengan analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji t dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan rata-rata berat badan akseptor KB hormonal adalah 61,34 kg. Rata-rata berat badan akseptor KB non hormonal adalah 56,18 kg. Ada perbedaan berat badan akseptor KB hormonal dengan KB non hormonal (p = 0,000), maka diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya perawat puskesmas untuk memberikan informasi yang tepat kepada setiap calon akseptor KB, setiap penggunaan kontrasepsi baik hormonal dan maupun non hormonal sebaiknya selalu dikaji faktor resiko dan dievaluasi perkembangan berat badan dan pencegahan peningkatan berat badan yang berlebihan.
Full Text:
PDFReferences
Abdul Bari, Saifuddin. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta :Bina Pustaka.
Alimul Hidayat. 2007. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
Arif Mansoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: FKUI
BKKBN. 2012. Evaluasi Hasil Kinerja Pencapaian PB Dan Upaya Akselerasi Pencapaian Peserta KB Baru : Bapermas KB Kabupaten Demak.
Depkes RI. 2006. Pedoman Klinis.
Dewi Nafisah. 2014. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Akseptor Pil KB Di Kelurahan Sumber Sari Kabupaten Jember.
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
Hartanto, dkk. 2007. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Meilani, dkk. 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya
Miranda Diza. 2008. Perbandingan Densitas Mineral Tulang Pada Pemakai Kontrasepsi Kombinasi Di puskesmas Mandala Medan.
Notoatmodjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Profil Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh Tahun 2015.
Profil Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh 2015
Profil Puskesmas Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang Tahun 2015
Supariasa DN. 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC.
Sutanti. 2013. Analisis Peningkatan Berat Badan Akseptor KB IUD di Desa Sepanjang Wilayah Kerja Puskesmas Sepanjang Kabupaten Banyuwangi.
Venny. 2012. Hubungan Penggunaan KB Suntik Dengan Kejadian Obesitas Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Putussibau Utara Kalimantan Barat.
Yuliza Martasiska. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian IUD Pada Ibu-ibu Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh.
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jas.v2i1.518
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Publish by Stikes Syedza Saintika Padang
Contact Person:
Ns. Honesty Diana Morika, M.Kep
Editor In Chief
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
STIKes SYEDZA Saintika Padang
Phone : 082384992512
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Barat
Email: lppmsyedza@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.