PENCEGAHAN INFEKSI NASOKOMIAL DI RUMAH SAKIT DENGAN CUCI TANGAN, ETIKA BATUK DAN MEMAKAI MASKER
Abstract
Rumah sakit merupakan tempat perawatan dan pengobatan untuk seseorang yang mengalami gangguan kesehatan. Jika pasien, pengunjung, bahkan petugas medis rumah sakit kurang menjaga kebersihan diri maka dikhawatirkan dapat terkena infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya (Soeparman, 2001). Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang berisiko mendapat infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Terlebih dengan adanya penyakit seperti MRSA, Mers dan Corona yang dapat menginfeksi siapa saja dengan tingkat penularan melalui kontak dan udara. Tujuan dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang pencegahan infesksi Nosokomial di Rumah Sakit dengan cuci tangan, etika batuk memakai masker. Metode yang digunakan adalah dengan ceramah, simulasi dan diskusi serta kuesioner dengan 15 orang pasien dan keluarga pasien di ruang rawat inap Penyakit Dalam RSUD dr.Rasidin Padang. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap pencegahan infeksi nosocomial di Rumah sakit.Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap pencegahan infeksi nosocomial di Rumah sakit dengan cuci tangan, etika batuk dan memakai masker.
Full Text:
PDFReferences
Babb, JR. Liffe, AJ. 1995, Pocket Reference to Hospital Acquired infection. Science Press limited, Cleveland Street, London
Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin. 2009. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya. SK Menkes No 382/Menkes/2007. Jakarta: Kemenkes RI
Depkes RI: Ditjen Bina Yan Med
. 2007. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya. SK Menkes No
/MENKES/2007. Jakarta: Depkes RI
Ducel, G. et al.2002, Prevention of hospital-acquired infections, A practical guide. 2nd edition. World Health Organization. Department of Communicable disease, Surveillance and Response
Notoatmodjo S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rhineka Cipta
Siegel JD et al. and HICPAC CDC. 2007. Guideline for Isolation Precaution: Preventing Transmission of Infectious Agent in Healthcare Setting. CDC hal 1-92
Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jas.v2i1.552
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Publish by Stikes Syedza Saintika Padang
Contact Person:
Ns. Honesty Diana Morika, M.Kep
Editor In Chief
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
STIKes SYEDZA Saintika Padang
Phone : 082384992512
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Barat
Email: lppmsyedza@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.