FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA
dewi fransisca, suci syahril
Abstract
Berdasarkan data BKKBN, jumlah akseptor KB di Kecamatn Koto Tangah pada tahun 2016 sebanyak 18.691 orang. Pengguna metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebanyak 4901 (24,2%), metode sederhana sebesar 902 (4,16%), non MKJP sebanyak 12.888 (71,64%). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Suntik.Jenis penelitian Survei Analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi seluruh akseptor KB suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya yang berjumlah 405 orang dengan jumlah sampel 80 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Non Random Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Statistik Chi-Square. Hasil penelitian di dapatkan dari 80 responden, terdapat 68,8% responden menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan, responden berpengetahuan rendah 43,8%, responden bersikap negative 28,8% dan responden tidak didukung suami 40%. Uji statistic bermakna jika p<0,05. Hubungan tingkat pengetahuan dengan pemakaian kontrasepsi suntik; hubungan sikap dengan pemakaian kontrasepsi suntik; dan hubungan dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi suntik didapatkan nilai p-value = 0,027; 0,022; dan 0,027. Sebagian besar akseptor KB suntik berpengetahuan tinggi, sikap positif, dan mendapat dukungan dari suami. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi suntik.
Bernadus, J. (2013). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) BAGI AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS JAILOLO. E-Ners, 1, 1–10.
Dinas Kesehatan Kota Padang. (2015). Laporan PWS Keluarga Berencana.
Djaswadi, D. (2008). PENGARUH KONTRASEPSI HORMONAL PLANIBU® VERSUS DEPO PROGESTIN® TERHADAP FUNGSI HEPAR DAN PROFIL LIPID. Berita Kedokteran Masyarakat, 24, 156–161.
DKK, P. (2014). Laporan PWS Keluarga Berencana.
Notoatmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Riskesdas. (2013). Jumlah Akseptor KB di Indonesia.