HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-59 BULAN DI KOTA PADANG
Arfianingsih Dwi Putri, Fanny Ayudia
Abstract
Kejadian Balita pendek atau disebut stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh Balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017, 22,2% atau sekitar 150,8 Juta Balita di dunia mengalami Stunting. Indonesia merupakan peringkat ke 5 dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting setelah India, China, Nigeria, dan Pakistan. Prevalensi balita sangat pendek dan pendek usia 0-59 bulan di Indonesia tahun 2017 adalah 9,8% dan 19,8%. Kondisi ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu prevalensi balita sangat pendek sebesar 8,5% dan balita pendek sebesar 19%. Prevalensi balita stunting di Sumatera Barat tahun 2016 sebesar 25,6%. Di kota Padang Prevalensi balita stunting tahun 2018 sebesar 22,6% . Kejadian ini mengalami peningkatan dari tahun 2015sebesar 14,9%. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control study atau studi kasus control. Penelitian ini dilaksanakan di puskesmas kota Padang. Populasi dalam penelitian ini anak umur 6 - 59 bulan yang mengalami Stunting. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 kelompok Asi Eksklusif dan 44 Kelompok Tidak Asi Eksklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara ASI eksklusif dengan kejadian stunting, OR=38,89, artinya kejadian stunting 38,89 kali beresiko pada anak yang tidak ASI ekslusif dari pada anak ASI ekslusif. Disarankan untuk penelitian selanjutkan untuk meneliti Faktor lain, seperti motivasi ibu.