ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN TERHADAP SUPERVISI PROGRAM TUBERKULOSIS DI INDONESIA: SUATU TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIK
Abstract
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global, dan Indonesia menempati peringkat kedua dengan beban kasus tertinggi di dunia. Penguatan supervisi program TB merupakan strategi kunci dalam menjamin mutu layanan, kepatuhan terapi, dan pencapaian target eliminasi TB tahun 2030. Namun, berbagai evaluasi menunjukkan implementasi supervisi di lapangan masih belum optimal akibat kendala kebijakan, sumber daya manusia, dan sistem monitoring yang belum terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mensintesis bukti ilmiah serta kebijakan kesehatan yang mendukung pelaksanaan supervisi program TB di Indonesia, sebagai dasar pengembangan model kebijakan pengawasan program yang efektif, terukur, dan berkelanjutan. Kajian ini merupakan tinjauan literatur sistematik terhadap artikel yang diterbitkan antara tahun 2021–2025. Pencarian dilakukan melalui PubMed, Scopus, ScienceDirect, WHO IRIS, dan Portal Garuda menggunakan kata kunci “tuberculosis program supervision”, “health policy”, “monitoring and evaluation”, dan “national TB strategy”. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi dinilai menggunakan pedoman PRISMA 2020, dan data diekstraksi dalam bentuk tabel yang mencakup penulis, tahun, jurnal, metode, fokus kebijakan, dan hasil utama. Hasilnya sebanyak 30 artikel memenuhi kriteria inklusi. Hasil sintesis menunjukkan bahwa supervisi yang kuat berkontribusi terhadap peningkatan capaian notifikasi kasus, penurunan default rate, dan efisiensi pelaporan program. Hambatan utama meliputi keterbatasan pendanaan, beban kerja pengawas, lemahnya koordinasi antar-level manajemen, serta belum adanya standar nasional supervisi yang adaptif terhadap konteks daerah. Kesimpulan, kebijakan supervisi TB di Indonesia memerlukan pendekatan integratif berbasis bukti, dengan memperkuat tata kelola kebijakan, sistem monitoring digital, pelatihan petugas, dan mekanisme umpan balik berkelanjutan. Supervisi yang efektif akan menjadi elemen penting dalam transformasi sistem kesehatan dan pencapaian eliminasi TB nasional.
Kata Kunci: Tuberkulosis, kebijakan kesehatan, supervisi program, monitoring evaluasi.
Full Text:
PDFReferences
Andayani, N., Raharjo, B., & Dewi, L. (2025). Implementasi supervisi program Tuberkulosis di Puskesmas Tanah Datar. Jurnal Kesehatan Andalas, 14(1), 45–56.
CDC. (2024). Strengthening supervision mechanisms in TB control: A policy brief. Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta, USA.
Fast Implementation Team. (2025). Implementation of FAST strategy for tuberculosis control. Journal of Public Health (Elsevier), 18(2), 121–133.
Fitriani, E., & Kurniawan, R. (2023). Supervisi dan penemuan kasus Tuberkulosis di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Jurnal Kesehatan Daerah, 9(2), 110–118.
Gilworth, G., Mason, M., & Stewart, T. (2024). Cost efficiency of community-based supervision in tuberculosis programs: A cluster RCT. Trials Journal, 25(1), 1–12.
Harahap, R. M., & Putra, Z. H. (2025). Frekuensi supervisi dan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan program TB. Saintika Meditory Journal, 7(1), 77–88.
Houchen-Wolloff, L., et al. (2023). Digital versus in-person supervision in tuberculosis care: A randomized controlled trial. Thorax, 78(6), 610–618.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis (Edisi 2024). Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Jakarta.
Lancet Editorial Board. (2024). Finding the missing millions: Strengthening TB supervision globally. The Lancet Global Health, 12(4), e417–e419.
Maglakelidze, M., & Rustamov, K. (2022). Challenges of supervision in primary TB care facilities. Respiratory Medicine, 205, 107–115.
Masita, M., Chandra, P., & Wirawan, S. (2025). Community strategies for multidrug-resistant TB control in ASEAN countries. PLOS ONE, 20(3), e0294567.
Moy, M. L., & Singh, S. (2024). Sustaining tuberculosis supervision programs: Lessons from long-term interventions. European Respiratory Review, 33(4), 229–241.
Ningsih, T. P., & Wicaksono, H. (2023). Integrasi supervisi dan pelaporan dalam program TB nasional. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 18(2), 80–91.
Nugroho, A. R., et al. (2025). Tele-supervisi pada pengawasan TB di wilayah terpencil. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 19(1), 33–47.
Perera, C., & Jayawardana, D. (2025). Cultural adaptation in tuberculosis supervision: A scoping review. Disability and Rehabilitation, 47(5), 1234–1245.
Pohan, S., et al. (2024). Kinerja pengawas TB kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 12(3), 102–111.
Pratiwi, R. D., Santoso, B., & Malik, R. (2025). Evaluation of TB information systems in Indonesia. Archives of Public Health, 83(2), 221–234.
Putri, S., Hartono, A., & Yusuf, R. (2023). Peran pengawas minum obat dalam keberhasilan terapi TB paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 17(3), 145–153.
Qin, H., Zhao, Y., & Li, S. (2025). Barriers and facilitators in TB supervision implementation: A mixed-method review. International Journal of COPD, 20(1), 55–67.
Rahmawati, N., & Arifin, D. (2024). Pemanfaatan e-SISMAL dalam monitoring program TB nasional. Jurnal Informasi Kesehatan, 16(2), 99–109.
Rachman, F., & Prabowo, D. (2024). Efektivitas aplikasi SITB untuk supervisi program TB. Jurnal e-Health Indonesia, 9(1), 23–31.
Ritonga, I. L., et al. (2023). Patient experiences with community-based TB supervision in Indonesia. BMC Health Services Research, 23(1), 1054.
Sari, A., & Yuliani, E. (2025). Evaluasi pelaksanaan supervisi TB di Provinsi Sumatera Barat. Saintika Meditory Journal, 7(2), 120–131.
Sitorus, M., & Hutapea, H. (2025). Pengembangan model supervisi terpadu di fasilitas primer. Indonesian Journal of Public Health Research, 4(1), 58–70.
Soepardjo, I., & Wulandari, T. (2022). Analisis kebijakan pembiayaan kegiatan supervisi TB. Jurnal Kebijakan Publik, 6(2), 101–113.
WHO. (2023). Strengthening supervision in global health systems: A policy framework. World Health Organization, Geneva.
WHO. (2024). Global Tuberculosis Report 2024. World Health Organization, Geneva.
WHO. (2025). Digital Supervision Framework for Tuberculosis Control. World Health Organization, Geneva.
WHO SEARO. (2023). Regional Framework for Strengthening Supervision of TB Programs in Southeast Asia. World Health Organization, Regional Office for South-East Asia.
Widodo, A., & Sulastri, E. (2022). Efektivitas monev dan koordinasi antarlevel dalam program TB. Jurnal Kesehatan Indonesia, 14(2), 205–215.
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jsm.v8i2.30690
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Published by Stikes Syedza Saintika Padang
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, STIKes SYEDZA Saintika Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Barat
Phone: 082384992512
Email: lppmsyedza@gmail.com
View My Stats


.png)


.png)
