PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG KABUPATEN SOLOK
Abstract
ABSTRAK
Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu terbanyak pada lansia. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Solok tahun 2016, hipertensi merupakan penyakit tertinggi pada lansia sebanyak 3.064 orang. Di Puskesmas Talang hipertensi menduduki urutan ke 2 dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk diketahui pengaruh relaksasi (aromaterapi mawar) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Talang Kabupaten Solok tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan quasy eksperiment pre test dan post test dengan kelompok kontrol, dilaksanakan tanggal 21 Juli sampai dengan 01 Agustus 2017. Populasi adalah lansia menderita hipertensi sebanyak 208 orang, tekhnik sampel purposive sampling dengan jumlah 30 orang. Pengumpulan data menggunakan spygmomanometer aneroid, stetoskop, aromaterapi mawar, tissue, jam, kertas observasi. Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat menggunakan tabel mean dan analisis bivariat menggunakan uji paired sample t-test dengan signifikan nilai p ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tekanan darah lansia kelompok eksperimen, sebelum dilakukan terapi relaksasi aromaterapi mawar 151,20/91,87 mmHg dan sesudah 138,33/81,07 mmHg. Ada pengaruh relaksasi (aromaterapi mawar) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi (nilai p=0,024). Kelompok kontrol pengukuran tekanan darah awal 152,53/90,27 mmHg dan sesudah 151,07/89,27 mmHg (nilai p= 0,208) tidak berpengaruh. Dapat disimpulkan ada pengaruh relaksasi (aromaterapi mawar) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi suatu informasi dan masukan bagi Puskesmas Talang untuk membentuk kelompok atau mengadakan pertemuan 3 kali setahun dalam mengembangkan penatalaksanaan non farmakologi untuk mengontrol tekanan darah lansia hipertensi.
Kata Kunci : aromaterapi mawar; lansia; hipertensi
ABSTRACT
Hypertension is number one disease in the elderly. Data from the District Health Office of Solok Regency in 2016, Hypertension is the highest disease in the elderly 3,064 people. At public health center Talang, hypertension ranks 2 of the 10 most common diseases in public health center . The purpose of this study was to determine the effect of relaxation (rose aromatherapy) on blood pressure decrease in elderly hypertension in the work area of public health center Talang of Solok Regency in 2017. The type of research used quasy experiment pre test and post test with control group, date of 21 July until 01 August 2017. Population is elderly who suffers from hypertension of 208 people, with purposive sampling technique samples with of 30 people. Data collection using aneroid spygmomanometer, stethoscope, rose aromatherapy, tissue, clock, observation paper. Data were processed by computerized with univariate analysis using mean table and bivariate analysis using paired sample t-test with significant p value ≤ 0,05. The result of the research showed that the average of elderly blood pressure of experiment group, before the relaxation therapy of rose aromatherapy 151,20 / 91,87 mmHg. After138.33 / 81.07 mmHg. There is a relaxation effect (rose aromatherapy) on blood pressure drop in elderly hypertension (p value = 0,024). The control group measured baseline blood pressure of 152.53 / 90.27 mmHg. Blood pressure measurement after of 151.07 / 89.27 mmHg (p value = 0.208) had no effect. Can be concluded there is a relaxation effect (rose aromatherapy) on blood pressure drop in elderly hypertension. It is expected that the results of this study into an information and input for public health center Talang to form groups or hold a meting 3 times a year in developing non-pharmacological management to control blood pressure in elderly hypertension.
Keywords : Rose Aromatherapy; Elderly; HypertensionFull Text:
PDFReferences
Arief, Mansjoer, dkk. 2013. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta : Medika Aesculpalus,FK UI.
Badan Pusat Statistik, 2016. Proyeksi Penduduk tahun 2010-2015. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. 2016. Laporan Kasus Penyakit Tidak Menular Tahun 2016. Solok.
Data Puskesmas Talang. 2016. Laporan Kasus Penyakit Tidak Menular Puskesmas Tahun 2016. Talang.
Fauziah. 2015. Pengaruh Aromaterapi Mawar (Rose Damascene) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Kota Padang. Padang. http://scholar.unand.ac. id/id. eprint/1065. Diunduh tanggal 19 agustus 2017.
Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Kementerian Kesehatan RI.2014. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta.
_______ .2015. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta.
_______ .2016. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.
Koensoemardiyah, 2009. A-Z Aromaterapi untuk kesehatan, kebugaran, dan kecantikan.Yogyakarta: Andi.
Mariza,A dan Kalsum, A. 2016. Pemberian Aromaterapi Mawar terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Lanjut Usia Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Lampung Selatan. Diunduh dari ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id. tanggal 12 mei 2017.
Muhith dan Siyoto. 2016. Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Andi.
Muhammadun. 2010. Hidup Bersama Hipertensi: Seringai Darah Tinggi Sang Pembunuh Sekejap. Yogyakarta: In Books.
Nimade, Kenia dkk. 2012. Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi Mawar) terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi. STIKES RS Baptis Kediri. digilib.stikeskusumahusada.ac.id/do wnload.php?id=736. diunduh tanggal 06 Mei 2017.
Ridho, M. 2015. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Bunga Mawar terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Sungai Bundung Laut Kabupaten Mempawah Tahun 2015. Diunduh dari http://jurnal.untan.ac.id/index.php/j mkeperawatanFK/article/view/1100 8. Tanggal 06 Juni 2017.
Ritu, Jani. 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia.
Susilo, Ari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: AndiPerkarangan. PenebarSwadaya : Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.