PERILAKU SWAMEDIKASI MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA PALEMBANG
Abstract
ABSTRAK
Swamedikasi merupakan upaya masyarakat untuk mengobati gangguan yang didiagnosis sendiri tanpa berkonsultasi dengan praktisi medis dan tanpa pengawasan medis. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi masyarakat pada masa pandemi covid-19. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Palembang bulan September 2020. Populasi yaitu masyarakat kota Palembang dengan jumlah sampel sebanyak 100 dengan teknik purposive sampling. Variabel dependen adalah perilaku swamedikasi masyarakat dan variabel independen karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan) dan pengetahuan swamedikasi masyarakat. Analisis data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan karakteristik paling banyak berusia 17-55 tahun 96% dengan jenis kelamin perempuan 64%, pendidikan terakhir perguruan tinggi/sederajat 62%, pekerjaan pelajar/mahasiswa 46% dengan pendapatan per bulan sebanyak <Rp 1.500.000,- yaitu 56%. Terdapat 3 penyakit yang sering di obati dengan swamedikasi yaitu demam 56%, flu 54% dan batuk 53%. Sebagian responden membeli obat di apotek 97%, informasi obat tersebut didapatkan dari pengalaman penggunaan obat pribadi/keluarga 74%. Distribusi pengetahuan dan perilaku swamedikasi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 yaitu 96% baik. Hasil uji statistik chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi masyarakat (p=0,564, p>0,05). Masyarakat yang memiliki perilaku swamedikasi baik sebagian besar pada masyarakat yang mempunyai pengetahuan swamedikasi baik juga.
Kata kunci : Pengetahuan; Perilaku Swamedikasi; Pandemi Covid-19
ABSTRACT
Self-medication is a community effort to treat self-diagnosed disorders without consulting a medical practitioner and without medical supervision. This study aims to determine the relationship of knowledge to community self-medication behavior during the Covid-19 pandemic. The desain of this research is analytic observational research with a crosssectional approach. The study was conducted in Palembang in September 2020. The population was the people of Palembang city with a total sample of 100 with a purposive sampling technique. The dependent variable is the community self-medication behavior and the independent variable characteristics (age, gender, education, occupation, income) and community self-medication knowledge. Univariate and bivariate data analysis using the chi-square test. The results showed that the most characteristics were aged 17-55 years 96% with the female gender 64%, the latest education is higher education / equivalent 62%, student work / student 46% with a monthly income of <IDR 1,500,000, - that is 56%. There are 3 diseases that are often treated with self-medication, namely fever 56%, flu 54% and cough 53%. Some of the respondents bought drugs at the pharmacy 97%, the information about the drug was obtained from the experience of using personal / family medicines. 74%. The distribution of knowledge and self-medicated behavior during the COVID-19 pandemic was 96% good. The results of the chi square statistical test showed that there was no significant relationship between knowledge and community self-medication behavior (p = 0.564, p> 0.05). People who have good self-medication behavior are mostly people who have good self-medication knowledge too.
Kata kunci : Knowledge; Self-medication behavior ; Covid-19 Pandemic
Full Text:
PDFReferences
Pedoman Pencegahan Pengendalian Corona Vairus Disease (COVID-19). Kementrian Kesehatan RI. 2020.
Dinas Kesehatan Kota Palembang. Situasi Kota Palembang: Corona Virus Disease-19. Diakses malalui https://dinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-166-363.pdf. 27 Agustus 2020.
Ocan M, Obuku E A, Bwanga F dkk. Household antimicrobial self-medication: a systematic review and meta-analysis of the burden, risk factors and outcomes in developing countries. BMC Public Health. 2015;15:742. https://doi.org/10.1186/s 12889-015-2109-3
World Health Organization. Diaskes melalui https://www.who.int. 27 Agustus 2020.
Zulkarni R, Tobat S R, & Aulia S F. Perilaku Masyarakat Dalam Swamedikasi Obat Tradisional dan Modern Di Kelurahan Sapiran Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukit Tinggi. Jurnal Kesehatan: STIKes Prima Nusantara Bukit Tinggi. 2019;10(1): 1-5.
Zulkarni R, Azyenela L, & Penny D Y. Perilaku Keluarga dalam Swamedikasi Obat Herbal. Jurnal Kesehatan. 2019;10(2):84. http://doi.org/10.35730/jk.v10i2.398
Suherman H dan Febriana D. Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Swamdikasi Obat. Viva Medika. 2018.
RISKESDAS. Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sumatera Selatan 2013. 2013 [cited 28 Agustus 2020]. Available from: http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Data%20Riskesdas%202013.pdf
Nining, Yeni. Edukasi dan Sosialisasi Gerakan masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat). Indonesian Journal of Community Engagement. 2019;5(1).
Jajuli M, Sinuraya R, K. Artikel Tinjauan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Risiko Pengobatan Swamedikasi. Farmaka. 2018;16(1).
Kalungia A C, Burger J, Godman B, Costa J de O, & Simuwelu C. Non-prescription sale and dispensing of antibiotics in community pharmacies in Zambia. Expert Review of Anti-Infective Therapy. 2016;14(12):1215–1223. http://doi:10.1080/14787210. 2016.1227702
Anggraini A P, Kharisma Y, Andriane Y, dkk. Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi oleh Ibu-Ibu di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains. 2019
Handayani D T, Sudarso, dan Kusuma A M. Swamedikasi Pada Mahasiswa Kesehatan dan Non-Kesehatan. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 2016;3(3). https://doi.org/10.22146/jmpf.193
Suherman H dan Febrina D. Pengaruh Faktor Usia, Jenis Kelamin, dan Pengetahuan Terhadap Swamedikasi Obat. Viva Medika. 2018;2:94-108.
Restiyono A. Analisis Faktor yang Berpengaruh dalam Swamedikasi Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kajen Kabupaten Pekalongan. 2016;11(1):14-27.
Faris F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pasien Melakukan Swamedikasi Obat Maag Di Apotek Bukittinggi. Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi. 2016.
Faruqi A. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan dengan Penggunaan Obat Keras Tanpa Resep Di Masyarakat Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2014.
Mardliyah K Ikhda. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pasien Swamedikasi Obat Antinyeri di Apotek Kabupatern Rembang Tahun 2016. Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2016.
Kurniawati, Lailahi Hani. Hubungan Pengetahuan Masyarakat terhadap Perilaku Penggunaan Antibiotik. Etheses of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University. 2019
Agung, Ivan Muhammad. Memahami Pandemi COVID-19 dalam Perspektif Psikologi Sosial. Psikobuletin Ilmiah Psikologi. 2020:1(2);68-84. https://doi.org/10.24014/pib.vli2.9616
Arumsari N. Pola Dan Motivasi Penggunaan Obat Untuk Pengobatan Mandiri Di Kalangan Masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2016
Kurniasih K, Supriani, Yuliastuti D. Analisis Faktor Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tindakan Swmedikasi Diare. Media Informasi. 2019
Kusuma D. Hubungan Faktor Sosiodemografi Dengan Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Pada Masyarakat Di Desa Sinduharjo Kabupaten Sleman. UII Yogyakarta. 2019
Rizky Octavia Dan Rostikarina N. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Swamedikasi Penggunaan Obat Antibiotik (Amoxicillin) Di Apotek “X” Di Kecamatan Sukun Kota Malang. 2018.
Zuklarni R, Yosmar R dan Yuligus F. Gambaran Perilaku Keluarga Dalam Swamedikasi Melalui Pendekatan Teori Health Belief Model (HBM) di Kecamatan Kinali. Jurnal Stamina. 2019.
Ananda D, Pristianty L, Rachmawati H. Hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku Swamedikasi. Pharmacy vol 10. 2013.
Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Buana, Dana Riksa. Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa. SALAM Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. 2020:7(3). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15082
Refbacks
- There are currently no refbacks.