DETERMINAN TIDAK LANGSUNG YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN CILILITAN JAKARTA TIMUR

Mella Yuria R.A, Legina Anggraeni

Abstract


ABSTRAK

Masa balita merupakan golden age (periode keemasan) dalam proses tumbuh kembang manusia, perkembangan dan pertumbuhan dimasa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Data prevelensi anak balita stunting yang dikumpulkan WHO tahun 2018 menyebutkan Indonesia termasuk negara ke tiga dengan prevelensi tertinggi di South-East Asian Region yaitu sebesar 36,4% . Tahun 2017, prevalensi gizi buruk akibat stunting (anak kerdil) pada usia 0-59 bulan (TB/U) di Provinsi DKI Jakarta mencapai 22,7% dengan kasus tertinggi kedua di Jakarta Timur (25,7%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan tidak langsung yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskemas Kelurahan Cililitan Jakarta Timur. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 52 balita dan sampel sebanyak 50 balita. Teknik sampling adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan α 95 % dan uji statistik chi-square test. Hasil penelitian ada hubungan yang bermakna antara antara pola asuh orang tua (p 0.000) serta pengetahuan ibu (p 0.000) dengan kejadian stunting. Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi dan pola asuh orang tua berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita 24-59 bulan.

Kata Kunci: Determinan tidak langsung; stunting; balita

 ABSTRACTToddler period is the golden age (golden period) in the process of human growth and development, the development and growth of that period determines the success of children's growth and development in the next period. The data on the prevalence of stunting among children under five years of age collected by WHO in 2018 states that Indonesia is the third country with the highest prevalence in the South-East Asian Region, which is 36.4%. In 2017, the prevalence of malnutrition due to stunting (stunted children) at the age of 0-59 months (TB / U) in DKI Jakarta Province reached 22.7% with the second highest case in East Jakarta (25.7%). This study aims to determine the indirect determinants that affect the incidence of stunting in children aged 24-59 months in the Work Area of the Puskemas, Cililitan Village, East Jakarta. This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach. The population was 52 toddlers and a sample of 50 toddlers. The sampling technique is purposive sampling. Data analysis used univariate and bivariate analysis with α 95% and statistical test chi-square test. The results showed a significant relationship between parenting styles (p 0.000) and maternal knowledge (p 0.000) with the incidence of stunting. Based on the research above, it can be concluded that the knowledge of mothers about nutrition and parenting patterns has an effect on the incidence of stunting in toddlers 24-59 months.Keywords: Indirect determinants; stunting; toddler

Full Text:

PDF

References


Aramico, dkk. 2013. Hubungan Sosial Ekonomi, Pola Asuh, Pola Makan dengan Stunting pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.Aceh Tengah.

Dinkes Provinsi DKI Jakarta,2018,Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2017

Ema W, Utami dkk. 2017. Hubungan antara status gizi stunting dan perkembangan balita, Jurnal Bidan Prada

Hidayat A.N, Ismawati.2020. Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang, Jurnal BIMTAS Volume: 3, Nomor 1 E-ISSN: 2622-075X FIKes-Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Ismanto dkk, 2012, Hubungan Pengetahuan Orang TuaTentang Gizi Dengan stunting Pada Anak Usia 4-5 tahun di TK Malaekat Pelindung Manado http://download.portalgaruda.org/article.php?article=172688&val=5798&title=hubungan-pengetahuan-orang-tua-tentang-gizi-dengan-stunting-pada-anak-usia4sampai5tahun-di-tk-malaekat-pelindung-manado Diakses pada tanggal 16 Nopember 2020

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf Diakses pada tanggal 15 Nopember 2020

Kurniasih dkk. (2010). Sehat dan bugar berkat gizi seimbang. Jakarta: Gramedia.

Ningrum, Ema Wahyu & Utami, Tin.(2015).Hubungan antara status gizi stunting dan perkembangan balita usia 12-59 bulan. STIKes Harapan Bangsa Purwokerto.

Ni mah, K & Nadhiroh S.H (2014) Faktor Yang Berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. FKM UNAIR, Surabaya

Purwandini K, Kartasurya M. Pengaruh pemberian mikronutrient sprinkle terhadap perkembangan motorik anak stunting usia 12-36 bulan. Journal of Nutrition College 2013; 2(1): p.147-163.

Rachim, Annisa Nailis Fathia &, Pratiwi Rina (2017). Hubungan Konsumsi Ikan Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-5 Tahun (Vol. 6, No. 1, Januari 2017 : 36-45). Jurnal Kedokteran Diponegoro.

Rahmayana.(2014). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 bulan di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makasar Tahun 2014 Al Sihah : Public Health Science Journal. 2014;6(2) : 424-436.

Ramlah.(2014). Gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang stunting pada balita di Puskesmas Antang Makassar tahun 2014. UIN Alauddin Makassar.

Renyoet, Brigitte Sarah, dkk. 2013. Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar. Makasar : Universitas Hasanuddin.

RISKESDAS. 2018., Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2018. Jakarta: Balitbangkes Depkes RI

Susilowati dan Kuspriyanto.Gizi dalam daur kehidupan.Bandung: Refika Aditama.2016.

The state of the world’s children 2013. Children with disabilities [Internet]. New York: United Nations Children’s Fund;2013.

http://www.unicef.org.uk/Documents/Publication-pdfs/sowc-2013-children-with-disabilities.pdfDiakses pada tanggal 18 Nopember 2020

TNP2K.(2017).100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta Pusat.

UNICEF. (2012). Ringkasan kajian gizi Oktober2012. Jakarta: UNICEF Indonesia

Virdani, A. S., (2012). Hubungan Antara Pola Asuh Terhadap Status Gizi Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Kelurahan Kalirungkut Kota Surabaya (). Universitas Airlangga, Surabaya.

WHO. (2010). Nutrition landscape information system (NLIS) country profile indicators:Interpretation guide. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief. Geneva [Internet]; 2012.100

Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta Pusat.

World Health Organization. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief. Geneva [Internet]; 2012. Available from: http://www.who.int/nutrition/topics/globaltargets_stunting_policybrief.pdf. Diakses pada 20 Nopember 2020

Zainudin Asniwati. 2014.Teknologi Pangan, CV idea sejahtera,Yogyakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.