Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Beban Keluarga yang Merawat Anak Autis di Kota Padang

Yola Yolanda; Khatijah Binti Abdullah; Ira Erwina

doi:10.30633/jkms.v11i1.531

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Beban Keluarga yang Merawat Anak Autis di Kota Padang

Yola Yolanda, Khatijah Binti Abdullah, Ira Erwina

Abstract

Keluarga yang merawat anak autis tidak terlepas dari kondisi stres, depresi, cemas, dan tekanan lain yang dialami selama mengasuh anak. Kondisi tersebut juga mempengaruhi kemampuan keluarga dalam mengasuh anak autis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan beban keluarga yang merawat anak autis di kota Padang tahun 2016. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah 301 keluarga yang memiliki anak autis di seluruh SLB kota Padang dan sampel sebanyak 172 orang. Pengumpulan data pada tanggal 25 Mei– 8 Juni 2016. Tekhnik pengambilan sampel dengan Proporsional Stratified Random sampling. Instrument penelitian dukungan sosial menggunakan MSPSS dan beban keluarga menggunakan instrument ZBI. Uji statistik Chi-square membuktikan adanya hubungan bermakna antara dukungan sosial dan pendidikan dengan beban keluarga yang merawat anak autis. Faktor yang paling berhubungan dengan beban keluarga adalah dukungan sosial dan pendidikan. Diharapkan sekolah khusus anak autis di kota Padang lebih memotivasi keluarga untuk hadir di kegiatan Parenting Sosial Support setiap bulannya, mencari informasi lewat media online yang terpercaya karena dengan adanya berbagi pengalaman dalam pengasuhan anak autis dapat mengurangi beban dalam merawat anak autis, dan perawat jiwa berperan dalam deteksi masalah psikososial dan kejiwaan dalam keluarga merawat anak autis di sekolah autis, memberikan Family Psiko Edukasi (FPE), dan Terapi Supportif Kelompok .

Keywords

Dukungan Sosial; Karakteristik Keluarga; Beban Keluarga; Anak Autis

Full Text:

PDF

References

Aziz, A., & Fatma, A. (2013). Abstrak Salah satu gangguan pada masa kanak-kanak yang menjadi ketakutan kebanyakan ibu saat ini adalah autisme . Menurut Hopes dan Harris ( dalam Berkell , 1992 ) seorang ibu dengan anak autis akan mengalami stres yang lebih besar dari pada ibu dengan an. II(2), 141–159.

Boyd, B. A. (2009). Examining the Relationship BetWeen Stress and Lack of Social Support in Mothers of Children With Autism. Focus on Autism and Other Developmental Disabilities, 17(4), 208– 215. https://doi.org/10.1177/108835760201700 40301

Chamak, B., & Bonniau, B. (2013). Changes in the Diagnosis of Autism: How Parents and Professionals Act and React in France. Culture, Medicine and Psychiatry, 37(3), 405–426. https://doi.org/10.1007/s11013- 013-9323-1

Disorders, S. (n.d.). The Brief Family Distress Scale : A Measure of Crisis in Caregivers of Individuals with Autism The final publication is available at www.springerlink.com. 1–16.

Fitryasari, R. (2009). Pengalaman Keluarga dalam Merawat Anak dengan Autisme di Sekolah Kebutuhan Khusus Bangun Bangsa Surabaya. Tesis, 125281.

Huzaemah. (2010). Kenali Autisme Sejak Dini. Pustaka Populer Obor.

Lubis, M. U. (2009). Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara USU Repository, 1–170.

Milyawati, L., & Hastuti, D. (2009). Dukungan Keluarga, Pengetahuan, dan Persepsi Ibu serta Hubungannya dengan Strategi Koping Ibu pada Anak dengan Gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD). Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 2(2), 137– 142. https://doi.org/10.24156/jikk.2009.2.2.137

Mulyadi, K., & Sutadi, R. (2014). Autism Is Curable (Benar, Autisme Dapat Disembuhkan). Gramedia. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Rachmayanti, S., & Zulkaida, A. (2011). Penerimaan Diri Orangtua Terhadap Anak Autisme Dan Peranannya Dalam Terapi Autisme. Jurnal Ilmiah Psikologi, 7–17. http://www.ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/277

Rahayu, K. M. (2011). Autis Setelah Berhasil Diterapi Di Sekolah Autis Di Kota Padang Tahun 2010 Penelitian Keperawatan Komunitas. 6–9.

Safaria, T. (2005). Autisme Pemahaman Baru Untuk Hidup Bemakna Bagi Orang Tua. Graha Ilmu. Sastry, & Aguirre. (2014). Parenting Anak Dengan Autisme. Pustaka Pelajar.

Sirrait, N. (2013). Anak Penderta Autis Ada Disekeliling Kita. http://jaringnews.com/hidup sehat/umum/38230/anak-penderita-autisada-di-sekeliling-kta (10 Juli 2014)

Van Tongerloo, M. A. M. M., Bor, H. H. J., & Lagro-Janssen, A. L. M. (2012). Detecting autism spectrum disorders in the general practitioner’s practice. Journal of Autism and Developmental Disorders, 42(8), 1531–1538. https://doi.org/10.1007/s10803-011-1384- 9

Weiss, J. A., & Lunsky, Y. (2011). The Brief Family Distress Scale: A Measure of Crisis in Caregivers of Individuals with Autism Spectrum Disorders. Journal of Child and Family Studies, 20(4), 521–528. https://doi.org/10.1007/s10826-010-9419- y

You, H. K., & McGraw, L. A. (2011). The intersection of motherhood and disability: Being a “GOOD” Korean mother to an “imperfect” child. Journal of Comparative Family Studies, 42(4), 579–598. https://doi.org/10.3138/jcfs.42.4.579

Yurtsever, S., Özge, A., Kara, A., Yandım, A., Kalav, S., & Yeşil, P. (2013). The relationship between care burden and social support in Turkish Alzheimer patients family caregivers: Cross-sectional study. In Journal of Nursing Education and Practice (Vol. 3, Issue 9). https://doi.org/10.5430/jnep.v3n9p1

Yuwono, J. (2012). Memahami Anak Autistik (Kajian Teoritik dan Empirik). Alfabeta.

DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.531