HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN TB PARU
Abstract
World Health Organization (WHO) menyatakan Tuberkulosis (TB) sebagai suatu problema kesehatan masyarakat yang sangat penting dan serius diseluruh dunia dan merupakan penyakit yang menyebabkan kedaruratan global (Global Emergency) karena pada sebagian besar negara di dunia penyakit TB Paru tidak terkendali, ini disebabkan banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan, serta sebagai penyebab utama yang diakibatkan oleh penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap kejadian TB Paru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien suspek atau diduga TB Paru yang dirata - ratakan dalam sebulan sebanyak 281 orang, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 50 sampel, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembaran observasi. Uji statistik adalah Chi Square. Dari hasil penelitian didapatkan hampir separuh 22 (44,0%) memiliki status gizi kurus, dan hampir separuh 20 (40,0%) responden terkena TB Paru. Pada hasil penelitian ini terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian TB Paru dengan p value = 0,006. Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa status gizi mempengaruhi terhadap kejadian TB Paru. Diharapkan pada masyarakat agar dapat menjaga pola makan yang seimbang dan sehat maksudnya tidak hanya makan nasi atau makanan dari tepung saja tapi lengkap dengan lauk pauk ikan sayur dan buah, dan menjaga kesehatannya dengan cara tidak merokok, istirahat yang cukup dan rutin berolah raga supaya badan menjadi sehat.
Full Text:
PDFReferences
Aditama, Tjandra Yoga. 2008. Tuberkulosis Diagnosis, Terapi Dan Masalahnya. Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.
Almatsier, Sunita, 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Arisman, 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC, Jakarta
Daniel & Irza N. Ranti. 2013. Pemberian Konseling Gizi Terhadap Status Gizi Dan Hasil Pemeriksaan Sputum BTA Penderita Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung. Politeknik Kemenkes Menado
Depkes RI, 2007. Tuberkulosis. Depertemen Kesehatan RI . Jakarta
________, 2007. Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Jakarta
________, 2008. Pedoman pengendalian TB. Jakarta
________, 2010. Situasi Epidemiologi TB Indonesia. Jakarta
________, 2011. Strategi Nasional Pengendalian TB Di Indonesia 2010-2014, Jakarta
________, 2013. Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa dengan Indeks Massa Tubuh(IMT), Diakses dari hhtp://www.depkes.go.id/index.php.vw=2&id=a-137
Dinkes Pemprov. Sumbar. 2014. Profil Sumatera Barat. Diakses dariwww.dinkes.sumbarprov.go.id
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.Jakarta : EGC.
Harrison, 2006. Prinsip Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta : EGC.
Hershfield’s & Reichman, 2007. Tuberculosis A Comprehensive, International Approach. Third Edition
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2013. Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data, Salemba Medika. Jakarta
Kemenkes RI, 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta : Kemenkes RI
Laban Y. 2008. TBC Penyakit dan Cara Pencegahan TBC. Yogyakarta: Kanisius
Mansjoer, A. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi II. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Miller. 2002. Textbook of Clinikal phatology. Eight edition
Notoatmodjo, S, 2010. Ilmu Prilaku Kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta.
________, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2011. Tuberkulosis Pedoman Diagnosis Dan Penatalaksanaan Di Indonesia, Jakarta : Edisi Revisi.
Rukmini. 2010. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian TB Paru Dewasa Di Indonesia (Analisa Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010). Universitas Airlangga. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Sherwood, L., 2001. Sistem Pernapasan. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem edisi 2. Jakarta: EGC, 410-460.
Smeltzer, S.C & Bare,B.G.2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddart. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Supriyo, Dkk. 2013. Pengaruh Perilaku Dan Status Gizi Terhadap Kejadian TB Paru Di Kota Pekalongan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang : Prodi Keperawatan Pekalongan.
Sylvia, A. Price, Lorraine Mc. Carty Wilson, 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6, (terjemahan), Peter Anugrah, EGC, Jakarta.
Wilkinson, M Judith. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan intervensi NIC dan Kriteria NOC Edisi 7. Jakarta: EGC
Wina Astari Putri. 2016. Gambaran status Gizi Pada Pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru) yang menjalani Rawat Inap Di RSUD Arifin Achmad Pekan Baru.Universitas Negeri Riau : Fakultas Kedokteran
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jsm.v1i1.245
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Published by Stikes Syedza Saintika Padang
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, STIKes SYEDZA Saintika Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Barat
Phone: 082384992512
Email: lppmsyedza@gmail.com
View My Stats